
Openfabrication – Ramadan 2025. Tren Kuliner: UMKM Bandung Banjir Pesanan Takjil dan Sahur!, Setiap bulan Ramadan, tren kuliner di Indonesia selalu mengalami perubahan dan perkembangan yang menarik. Tahun 2025 tidak terkecuali, terutama di kota Bandung yang terkenal dengan kreativitas kulinernya. UMKM kuliner di Bandung mengalami lonjakan pesanan untuk takjil dan hidangan sahur, menjadikan bulan suci ini sebagai momen panen rezeki bagi para pelaku usaha kecil.
Lonjakan Permintaan Takjil: Kreasi Baru dan Tradisional Berpadu
Takjil selalu menjadi daya tarik utama saat Ramadan tiba. Tahun ini, UMKM Bandung menghadirkan berbagai inovasi dalam menu takjil yang menggabungkan unsur tradisional dan modern.
Beberapa tren takjil yang viral di Bandung antara lain:
- Es Kopi Kurma – Minuman berbasis kopi dengan tambahan kurma sebagai pemanis alami, menciptakan cita rasa khas yang cocok untuk berbuka.
- Klepon Lava – Versi modern dari klepon tradisional, dengan isian gula merah yang lebih cair dan lelehan yang menggoda saat digigit.
- Pisang Nugget Matcha – Modifikasi pisang nugget dengan taburan bubuk matcha dan saus kental yang menambah kenikmatan.
- Kolak Boba Gula Aren – Perpaduan antara kolak khas Ramadan dengan topping boba yang semakin digemari anak muda.
Tidak hanya inovasi baru, takjil tradisional seperti es cendol, es pisang ijo, dan bubur sumsum tetap menjadi primadona di kalangan pembeli. Banyak UMKM yang berjualan secara offline maupun online melalui platform seperti Instagram, WhatsApp, dan marketplace khusus kuliner.
Sahur Praktis: Makanan Frozen dan Ready-to-Eat Jadi Favorit
Selain takjil, makanan untuk sahur juga mengalami peningkatan permintaan yang signifikan. Kesibukan masyarakat membuat mereka lebih memilih makanan yang praktis dan mudah disiapkan tanpa mengorbankan rasa serta nilai gizinya.
UMKM di Bandung merespons tren ini dengan menyediakan:
- Nasi Liwet Instan – Dikemas dalam bentuk frozen, cukup dipanaskan dan sudah siap disantap dengan lauk pauk khas Sunda seperti ayam suwir dan ikan teri.
- Ayam Geprek Frozen – Paket ayam geprek yang bisa langsung digoreng atau dipanaskan di microwave, lengkap dengan sambal khas.
- Tumis Kangkung Instan – Sayur siap masak yang dikemas dalam bentuk vakum, membuatnya lebih awet dan tetap segar saat dikonsumsi.
- Oatmeal Rendang – Kombinasi unik antara oatmeal sehat dengan cita rasa rendang yang kaya rempah, cocok untuk menjaga energi saat puasa.
Makanan sahur ini juga banyak tersedia melalui layanan delivery seperti GrabFood, GoFood, hingga marketplace lokal yang mempermudah konsumen dalam berbelanja.
Peran Media Sosial dan Marketplace dalam Meningkatkan Penjualan
Di era digital ini, media sosial dan marketplace berperan besar dalam mendongkrak penjualan UMKM kuliner selama Ramadan. Banyak pelaku usaha yang memanfaatkan Instagram, TikTok, dan Facebook untuk memasarkan produk mereka. Live shopping dan endorsement dari influencer lokal semakin membantu meningkatkan daya tarik produk-produk takjil dan sahur.
Beberapa strategi pemasaran yang sukses diterapkan oleh UMKM Bandung tahun ini meliputi:
- Live Cooking dan Demo Produk – UMKM melakukan sesi live di Instagram atau TikTok untuk menunjukkan cara penyajian produk mereka, menarik perhatian calon pembeli.
- Promo Bundling dan Diskon Ramadan – Paket hemat takjil dan sahur ditawarkan dengan harga spesial untuk menarik lebih banyak pelanggan.
- Kolaborasi dengan Ojek Online – UMKM bekerja sama dengan mitra ojek online untuk menawarkan pengiriman cepat dengan tarif terjangkau.
- Hashtag dan Challenge – Tren seperti #TakjilBandung dan #SahurPraktis2025 membantu meningkatkan jangkauan organik di media sosial.
Tantangan dan Peluang bagi UMKM Bandung
Meskipun permintaan tinggi, UMKM tetap menghadapi tantangan, seperti:
- Ketersediaan bahan baku – Harga bahan makanan yang fluktuatif dapat mempengaruhi harga jual dan keuntungan.
- Persaingan ketat – Banyaknya UMKM yang menjual produk serupa membuat pelaku usaha harus lebih kreatif dalam pemasaran.
- Logistik dan pengiriman – Kecepatan pengiriman menjadi tantangan tersendiri, terutama di jam-jam mendekati berbuka puasa.
Namun, peluang bagi UMKM juga semakin besar, terutama dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya mendukung usaha lokal. Selain itu, kehadiran berbagai platform digital mempermudah UMKM dalam menjangkau pasar yang lebih luas.
Ramadan 2025 menjadi momen emas bagi UMKM kuliner di Bandung dengan meningkatnya permintaan takjil dan makanan sahur. Inovasi dalam menu, pemanfaatan media sosial, serta strategi pemasaran yang tepat menjadi kunci sukses dalam menghadapi lonjakan permintaan. Dengan tantangan yang ada, UMKM tetap optimis untuk terus berkembang dan memberikan yang terbaik bagi pelanggan setia mereka.
Bagi masyarakat, mendukung UMKM lokal dengan membeli produk mereka bukan hanya membantu roda perekonomian, tetapi juga menjadikan Ramadan lebih berwarna dengan aneka kuliner lezat dan penuh kreativitas!