Makanan di Kulkas

Openfabrication – Bahan Makanan. Menyimpan bahan makanan di kulkas bukan sekadar memasukkannya begitu saja, melainkan memerlukan strategi agar kesegaran dan rasa tetap optimal. Selain itu, penataan yang baik akan mempermudah Anda menemukan bahan makanan saat dibutuhkan. Oleh karenanya, berikut 5 cara cerdas yang bisa Anda terapkan untuk menyimpan bahan makanan di kulkas dengan lebih efisien dan higienis.

1. Atur Suhu dan Zona Penyimpanan

Pertama-tama, pahami bahwa kulkas memiliki berbagai zona dengan suhu yang berbeda. Misalnya, rak paling atas biasanya lebih hangat daripada rak paling bawah. Oleh karenanya, simpan daging dan ikan pada rak bawahโ€”karena suhu di sana lebih rendah dan mencegah tetesan cairan memengaruhi bahan lain.

Selanjutnya, bagian pintu kulkas adalah area yang paling hangat dan sering terkena fluktuasi suhu saat Anda membuka pintu. Dengan demikian, simpan bahan yang tahan suhu seperti saus, susu UHT, atau jus di sana. Selain itu, untuk buah dan sayur, gunakan laci terpisah (crisper) yang umumnya memiliki kontrol kelembapan. Dengan begitu, tekstur dan nutrisi sayuran terjaga lebih lama.

Lebih lanjut, pastikan suhu kulkas diatur pada kisaran 1โ€“4 ยฐC. Sebab, suhu di atas 4 ยฐC bisa memicu pertumbuhan bakteri, sedangkan di bawah 1 ยฐC dapat membuat sayuran menjadi beku. Oleh karena itu, rutinlah memeriksa termostat kulkas dan sesuaikan jika diperlukan.

2. Manfaatkan Wadah Kedap Udara

Selain mengatur zona, penggunaan wadah kedap udara sangat penting untuk menjaga kesegaran dan menghindari kontaminasi silang. Tidak hanya melindungi makanan dari udara luar, wadah jenis ini juga mencegah bau menyebar ke seluruh kulkas.

Kemudian, bagi makanan berkuah atau bumbu, simpanlah dalam wadah yang memiliki penutup rapat. Dengan begitu, kita mengurangi risiko tumpahan dan meredam aroma tajam seperti bawang atau ikan. Selanjutnya, untuk sayuran dan buah potong, simpanlah dalam wadah plastik atau kaca yang memiliki ventilasi minimalโ€”ini menahan uap air berlebih tanpa membuatnya cepat layu.

Selain itu, pisahkan wadah untuk makanan mentah dan matang. Sebagai contoh, daging ayam mentah harus disimpan jauh dari sayur siap santap untuk menghindari kontaminasi bakteri. Dengan demikian, selalu gunakan wadah berbeda atau letakkan dalam rak yang terpisah.


3. Pisahkan Bahan Makanan Berdasarkan Jenis

Tidak hanya wadah yang penting, tetapi juga penataan berdasarkan jenis bahan. Pertama, kelompokkan sayur dan buah dalam laci masing-masing. Hal ini memungkinkan kelembapan yang berbeda diatur sesuai kebutuhan tiap kelompok.

Selanjutnya, kelompokkan protein (daging, ikan, telur) di rak bawah. Kemudian, simpan produk olahan susu (keju, yoghurt, mentega) di rak tengah. Dengan demikian, Anda meminimalkan risiko tumpahan cairan, sekaligus mempermudah proses pencarian bahan saat memasak.

Lebih jauh, pisahkan juga makanan manis seperti kue atau puding pada rak paling atas. Selain itu, bahan berbumbu atau pedas yang biasanya lebih aroma-kuat juga sebaiknya ditempatkan terpisah agar tidak โ€œmenularโ€ ke bahan lain.


4. Label dan Rotasi Stok

Kemudian, praktik label dan rotasi stok (FIFO: First In, First Out) akan meminimalkan pemborosan akibat makanan kedaluwarsa. Pertama-tama, tempelkan label pada setiap wadah berisi tanggal simpan atau tanggal kedaluwarsa. Dengan begitu, Anda bisa langsung melihat prioritas penggunaan.

Selanjutnya, bahan yang paling lama disimpan ditempatkan di depan, sedangkan yang baru dibeli berada di belakang. Dengan demikian, Anda tidak akan lupa mengeksekusi bahan lama sebelum kedaluwarsa. Selain itu, jika Anda sering menyiapkan bumbu atau saus buatan sendiri, beri nama produk sekaligus tanggal pembuatannya.

Tidak hanya itu, buat daftar inventaris sederhana di papan catatan atau aplikasi smartphone. Lebih lanjut, periksa daftar ini setiap minggu agar Anda bisa merencanakan belanja dan menu harian secara lebih efektif.

5. Kelola Kelembapan dan Kebersihan

Terakhir, tetapi tidak kalah penting, adalah aspek kelembapan dan kebersihan. Pertama, bersihkan kulkas secara berkalaโ€”setidaknya seminggu sekaliโ€”untuk menghindari pertumbuhan jamur dan bakteri. Selain itu, tumpahan makanan segara dilap agar tidak menetes ke bagian lain.

Kemudian, atur kelembapan pada laci sayuran sesuai kebutuhan. Sebagai contoh, sayuran hijau seperti selada memerlukan kelembapan tinggi, sedangkan buah apel lebih baik disimpan pada tingkat kelembapan rendah untuk mencegah pembusukan.

Lebih lanjut, gunakan lap atau spons bersih saat mengelap rak dan dinding kulkas. Setelah itu, biarkan rak benar-benar kering sebelum menata kembali makanan. Dengan demikian, Anda mencegah munculnya jamur akibat sisa air.


Secara keseluruhan, menyimpan bahan makanan di kulkas memerlukan pendekatan yang terstruktur. Dengan mengatur suhu dan zona, memanfaatkan wadah kedap udara, memisahkan bahan berdasarkan jenis, melakukan label dan rotasi stok, serta menjaga kelembapan dan kebersihan, Anda tidak hanya memperpanjang umur simpan makanan, tetapi juga memastikan kandungan gizi tetap terjaga. Oleh karena itu, mulailah menerapkan 5 cara cerdas ini dan rasakan perbedaan signifikan dalam kualitas bahan makanan serta kenyamanan memasak Anda setiap hari.