From The Blog

Qatayef

ASIA, HARI RAYA, RAMADAN

Qatayef: Kelezatan Tradisional Palestina di Bulan Ramadan

Openfabrication – Qatayef. Ketika berbicara tentang Ramadan, tak hanya ibadah yang menjadi perhatian, tetapi juga berbagai hidangan khas yang mewarnai momen berbuka puasa. Salah satu makanan tradisional yang selalu hadir di meja berbuka masyarakat Palestina adalah Qatayef. Hidangan manis ini telah menjadi simbol kuliner Ramadan di Palestina dan negara-negara Timur Tengah lainnya. Dengan cita rasa yang lezat dan tampilan yang menggugah selera, Qatayef tidak hanya memanjakan lidah tetapi juga menghubungkan orang-orang dengan tradisi yang kaya akan nilai budaya.

Sejarah dan Asal Usul Qatayef

Qatayef memiliki sejarah panjang yang sulit dipisahkan dari tradisi Ramadan di dunia Arab. Hidangan ini diyakini sudah ada sejak era Kekhalifahan Abbasiyah pada abad ke-8. Pada masa itu, Qatayf menjadi suguhan mewah yang sering disajikan di istana-istana para khalifah. Seiring waktu, makanan ini menyebar ke berbagai negara di Timur Tengah, termasuk Palestina, dan menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Ramadan.

Nama “Qatayef” sendiri berasal dari kata Arab “qatafa” yang berarti “memetik”. Hal ini merujuk pada cara makanan ini disantap, di mana Qatayf biasanya diambil langsung dengan tangan, memberikan pengalaman makan yang sederhana namun penuh keakraban.

Bahan dan Cara Membuat Qatayef

Qatayef pada dasarnya adalah sejenis pancake yang diisi dengan berbagai bahan manis. Adonan dasarnya dibuat dari campuran tepung terigu, air, ragi, dan sedikit gula. Adonan ini kemudian dimasak di atas wajan datar tanpa dibalik, sehingga hanya satu sisi yang matang dan sisi lainnya tetap lembut.

Setelah matang, pancake ini diisi dengan berbagai isian, seperti kacang-kacangan yang dicincang halus (pistachio, kenari, atau almond), keju manis, atau krim. Isian ini kemudian dilipat menjadi bentuk setengah lingkaran dan bagian tepinya ditekan hingga tertutup rapat. Sebagai sentuhan akhir, Qatayf biasanya digoreng hingga kecokelatan atau dipanggang, lalu disiram dengan sirup manis yang terbuat dari gula, air, dan air mawar atau air bunga jeruk.

Di Palestina, Qatayef tidak hanya menjadi makanan, tetapi juga bagian dari tradisi sosial. Banyak keluarga yang membuat Qatayf bersama-sama sebagai bagian dari persiapan berbuka puasa. Selain itu, hidangan ini juga banyak dijual di pasar-pasar Ramadan oleh para pedagang kaki lima, menciptakan suasana yang khas dan meriah di bulan suci.

Variasi Qatayef

Ada dua jenis Qatayef yang paling populer di Palestina, yaitu Qatayef Asafiri dan Qatayf besar yang digoreng. Qatayf Asafiri memiliki ukuran yang lebih kecil dan biasanya tidak digoreng. Pancake kecil ini diisi dengan krim atau keju manis, lalu bagian ujungnya dicelupkan ke dalam kacang cincang sebagai hiasan. Hidangan ini sering disajikan dengan sirup manis yang dituangkan di atasnya sebelum disantap.

Sementara itu, Qatayf besar biasanya diisi dengan campuran kacang dan digoreng hingga renyah. Teksturnya yang garing di luar dan lembut di dalam membuatnya menjadi favorit banyak orang untuk berbuka puasa.

Simbol Kebersamaan

Lebih dari sekadar makanan, Qatayef mencerminkan semangat kebersamaan yang menjadi inti dari bulan Ramadan. Proses pembuatan Qatayf sering melibatkan seluruh anggota keluarga, dari mencampur adonan hingga mengisi dan melipat pancake. Aktivitas ini menjadi momen berharga yang mempererat hubungan keluarga.

Selain itu, Qatayef juga sering dibagikan kepada tetangga dan kerabat sebagai bentuk silaturahmi. Tradisi berbagi makanan ini mencerminkan nilai-nilai Ramadan, seperti kasih sayang, kemurahan hati, dan solidaritas.

Popularitas Global

Dalam beberapa tahun terakhir, Qatayef telah melampaui batas-batas geografis dan menjadi populer di berbagai belahan dunia. Banyak restoran Timur Tengah di luar negeri yang menyajikan Qatayf selama Ramadan, memungkinkan orang-orang dari berbagai latar belakang untuk mencicipi hidangan khas ini. Selain itu, berbagai video tutorial dan resep Qatayf yang tersedia di internet juga mempermudah siapa saja untuk membuatnya sendiri di rumah.

Qatayef bukan sekadar makanan penutup; ia adalah warisan budaya yang kaya akan sejarah dan tradisi. Di Palestina, kehadiran Qatayf selama Ramadan menciptakan suasana hangat dan penuh makna, menghubungkan generasi ke generasi melalui rasa dan tradisi yang sama. Jika Anda ingin merasakan keajaiban Ramadan ala Palestina, mencicipi atau bahkan mencoba membuat Qatayf bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

Have your say